Jumat, 01 April 2016

Sistem Informasi Manajemen

-- strategic Uses of Information Technology --
Keberhasilan atau kegagalan organisasi saat ini sangat kompetitif dan teknologi dunia bisnis tergantung pada bagaimana mereka mengelola untuk merampingkan arus informasi antara departemen dan dunia luar. Ini adalah tempat TI datang ke dalam tindakan. Ini berkaitan dengan penerapan teknologi untuk mengotomatisasi arus informasi dalam sebuah sistem informasi organisasi. Kerangka peluang strategis memungkinkan para eksekutif untuk mengidentifikasi peluang untuk penggunaan strategis TI.
Daerah utama yang harus dipertimbangkan untuk mempelajari dampak TI adalah:

- DEVELOPING AN INFORMATION TECHNOLOGY STRATEGY AN MENGEMBANGKAN STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI
Isu seperti Critical Success Factors, perencanaan dan tenaga kerja TI dianggap. Tenaga kerja sangat penting karena dapat memutuskan di Strategi menjadi sukses atau tidak.

- STRATEGIC USE OF INFORMATION TECHNOLOGY PENGGUNAAN STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
Ini adalah wilayah luas di mana banyak muncul isu-isu inti. Pertanyaan seperti berikut:
a. Apakah IT perlu?
b. Apa dampaknya TI di dunia bisnis?
c. Kesempatan apa yang telah TI dibawa ke area bisnis Perseroan?
d. Apakah TI dari setiap nilai bisnis dipelajari di sini?
Perpaduan yang bersih Strategi TI dengan Strategi Perusahaan harus tercapai melalui prinsip-prinsip SUIT .

 -- Re-engineering Bussiness Process --
Dalam ilmu computer dan manajemen suatu pendekatan yang bertujuan perbaikan dengan cara menaikan efisiensi dan efektivitas dari proses bisnis yang ada di dalam dan seluruh organiasi. Kunci untuk bagi organisasi untuk melihat proses bisnis mereka dari yang bersih persepektif dan menentukan bagaimana mereka dapat membuat proses ini yang terbaik untuk meningkatkan cara mereka menjalankan bisnis.

 -- Menciptakan Virtual Company --
* Definisi Virtual Company
Virtual company memiliki beberapa definisi yaitu:
1. Suatu organisasi yang hanya menggunakan komputer dan teknologi komunikasi yang memiliki kemudahan dalam mengatur administrasi untuk berkomunikasi dengan pihak klien, menggunakan media telepon, fax, email, internet, IM, danvideoconference yang tidak dibatasi oleh waktu dan ruang [12];
2. Virtual company adalah gabungan dari E-commerce dan Internet & World Wide Web[10];
3. Virtual company (VC) adalah salah satu metode yang dapat membuat owner dan manager mengatasi menegement yang dibutuhkan. VC dilengkapi dengan administrasi, kreatif dan teknikal skill serta pelayanan yang dapat membantu entrepreneurs dan professionals lebih mudah mengatur bisnis yang akan dijalankan.[]

Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa virtual company yang akan digunakan dalam topik ini adalah suatu perusahaan yang membuat suatu aplikasi sistem informasi yang digunakan untuk menjembatani antara perusahaan dan klien secara online.
Virtual Company terdiri dari customer yang saling terintegrasi dan supplier dalam port bisnis yang masuk ke dalam jaringan bisnis (business bus). Untuk kepentingan komunikasi dan pelayanan dengan supplier dan customer di jalur business bus, maka dibuat beberapa businness port pendukung dengan melibatkan pihak ketiga, yaitu media transportasi, service financier untuk metoda pembayaran, chating room dan massaging untuk layanan komunikasi.

* Pendukung Perancangan Virtual Company
Untuk membangun sebuah Virtual Company, ada beberapa komponen yang dapat digunakan [11] , diantaranya :
1.      Email
Hampir semua company menggunakan email dalam proses komunikasi, kapanpun dan dimanapun.
2.      Sistem yang otomatis dan mudah digunakan
Menggunakan suatu apikasi sistem informasi yang bekerja secara otomatis untuk menggantikan pegawai secara langsung, dengan demikian waktu yang digunakan lebih efisien.
3.      Digital company
Membuat elektronik company secara on-line.dengan system online , pegawai dapat bekerja kapanpun dan dimanapun.
4.      Monitoring
Mempermudah memonitor apikasi situs web
5.      Infrastruktur
Sarana infrastruktur akan dibutuhkan untuk menjalankan konsep sebuah VC.
6.      Motivasi
Memotivasai user agar on-line.
7.      user-friendly
Membantu user memahami tools.

Selain itu dalam pembentukan virtual company wajib memperhatikan 4 konsep dimensi perusahaan, yaitu:

·Network company
Pengelolaan hubungan melalui suatu jaringan (komponen: jaringan resource &business bus)

·Customer centric company
Dengan konsep Mass Customization, dimana keseluruhan produksi (barang/jasa layanan) tidak sekedar mempertimbangkan efisiensi produksi massal, tapi juga mempertimbangkan agar memenuhi kebutuhan individual pelanggan

·Agile company
Dimana pengaturan ulang sekumpulan resource dapat dilakukan dengan dinamis sesuai kebutuhan

·Digital company
Digital Company menerapkan konsep kantor virtual, otomatisasi proses, dan organisasi virtual. Dimana ketiga konsep tersebut di dikung teknologi komunikasi dan jaringan, pemrograman, konsep Knowledge Management (KM), konsep Supply Chain Management (SCM), Customer Relationship Management (CRM), aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP) dan datawarehouse untuk kepentingan pengelolaan dan akses data.
1. Knowledge Management (KM) adalah sebuah konsep yang bergerak di atas infrastruktur teknologi informasi (Internet & Intranet) yang di fokuskan untuk menjadi sebuah institusi agar menang dalam kompetisinya karena memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada kompetitor-nya.
2. Customer Relationship Management (CRM) adalah aplikasi yang didesain untuk membantu suatu organisasi, mengoptimalkan hubungan dengan pelanggannya dan para supplier-nya, melalui satu atau lebih touch points – seperti call center, salesperson, distributor, store, branch office, web, e-mail – dengan tujuan untuk mendapatkan dan mempertahankan pelanggannya.
3. Enterprise Resouces Planning (ERP) adalah sebuah software yang menggabungkan dan mengotomatisasi data dan beberapa business process dari suatu perusahaan atau organisasi.


- Kerangka Kerja Analisis Pengaturan Topik untuk Virtual Company
Sebelum apa yang ingin dikemukakan sebagai produk/layanan, maka perlu dipertimbangkan jenis kompetisi yang akan dijalani perusahaan (“Time-based”, “Hypercompetition”, “High Velocity Environment”).
Jenis kompetisi akan mempengaruhi pembobotan pemilihan teknologi dan aplikasi apa yang akan digunakan untuk menyajikan produk/layanan. Untuk factor waktu, aplikasi yang bisa menjadi pilihan adalah e-mail, IM, intranet, electronic meeting. Sedangkan untuk faktor jangkauan ruang/area, teknologi yang bisa menjadi pilihan adalah mobile phone, PDA,Laptop,internet.
Kedua pilihan teknologi dan aplikasi tersebut akan menjadi dasar bagi Manager dalam pengambilan keputusan dan bertindak sesuai kebutuhan organisasi dan management.

--Membangun Knowledge Creating Company--
Membangun Knowledge Creating Company dibutuhkan poin-poin penting yaitu :

1. Important knowledge in Company :
- Cara menghadapi persaingan global.
- Cara menjaga kepuasan pelanggan.
- Cara mengantisipasi dinamika persaingannya secara tepat melalui pengembangan virtual Lego Factory.
- Cara menghadapi arena persaiangan dengan film-film yang sedang beredar dengan kualitas box-office, misalnya Star Wars dan Harry Potter.
- Melaksanakan program restrukturisasi yang terdiri dari downsizing dan downscoping.

2. Cross cultural interfaces & Knowledge domain :
- Lego Group mengirimkan produknya kepada retail-retail kecil yang terdapat di dalam database Lego Group sejak tahun 1950.
- Penjualan saham Legoland (Taman Bermain Lego) kepada Blackstone senilai US$450 juta dan penglepasan aset non-produktif di AS, Korea Selatan, dan Australia merupakan bentuk divestasi Lego dalam kaitannya dengan program turn around. Divestasi ini menghasilkan efektivitas dan efisiensi perusahaan yang secara langsung meningkatkan kinerja Lego.