Minggu, 15 Maret 2015

Tujuan Penjelasan Ilmu Budaya Dasar

ILMU BUDAYA DASAR

Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar adalah suatu ILMU yang mempelajari tentang dasar-dasar Kebudayaan, Dan Budaya memang merupakan salah satu jiwa dari nilai-nilai yang ada di masyarakat
Jika diperinci maka tujuan pengajaran ilmu budaya dasar itu adalah :
  1. Menimbulkan minat untuk mendalaminya.
  2. Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
  3. Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri.
  4. Menyadarkan kita  terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati serta simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat.
Dengan ringkas dapat disebutkan bahwa tujuan IBD adalah :
Perlunya Melakukan PEMBENTUKAN pemikiran yang khususnya berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan,agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat diperluas.
MASALAH BUDAYA DIDALAM ILMU BUDAYA DASAR
BAB I
PENDAHULUAN
    Latar Belakang.
Menurut Koentjaraningrat, kata “kebudayaan” berasal dari kata sanskertaBudhayah yaitu bentuk jamak dari “budhi” yang berarti “budi” atau “akal”. Dengan demikian, kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Sedangkan kata “budaya” merupakan perkembangan majemuk dari “budi daya” yang berarti “daya dari budi” sehingga dibedakan antara “budaya” yang berarti daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa dengan “kebudayaan” yang berarti hasil dari cipta, karsa dan rasa.
Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Pengetahuan budaya (the humanities) yang dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian, seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
  Rumusan Masalah.
Di jaman yang serba modern ini, banyak masalah yg timbul dalam kebudayaan. Diantaranya:
  • Sistem hukum yang sekarang berlaku banyak yang berbentur dengan kebudayaan terdahulu.
  • Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda. Ada yang beranggapan bahwa kebudayaan merupakan bagian dari seni, ada juga yang menganggap kebudayaan adalah pola perilaku yg menghasilkan karya.
  • Pergeseran nilai-nilai budaya yang sangat signifikan.
  • Perkembangan penduduk dari masa ke masa yang semakin maju.

BAB II
PEMBAHASAN
1.   Penerapan Kebudayaan di Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaannya. Berbagai Ras dan golongan  lahir di Indonesia yang mengakibatkan timbulnya kebudayaan yang berbeda-beda antar suku, ras dan golongan. Namun demikian, dalam penerapannya diberabagai daerah sangat teratur dan dipatuhi oleh masyarakatnya walaupun terkadang juga terjadi kesalah-pahaman yang menimbulkan benturan antar suku masyarakat. Seiring kemajuan jaman yang semakin pesat, kebudayaan mulai di tinggalkan bahkan dilupakan dalam kalangan masyarakat. Pengetahuan yang menjadi dasar dalam penanaman sikap, prilaku, kepada masyarakat agar bisa bersosialisai dengan lingkungan disekitarnya terutama dalam menghadapi masalah – masalah budaya tidak lagi menjadi tolak ukur kebenaran dalam kehidupan sehari-hari. Awalnya manusia dikatakan beradab dan berbudaya karena mempunyai rasa dan kehendak (akal atau rasio) dengan adanya akal maka timbul nilai kebenaran. Tapi yang sekarang di pahami oleh masyarakat berbalik dengan keadaan yang sebenarnya. Selain itu hukum yang sekarang berlaku juga banyak yang bertentangan dengan kebudayaan masing-masing daerah.
2.   Masalah kebudayaan dalam kajian Ilmu Budaya Dasar meliputi:
a)      Berbagai aspek kehidupan manusia yang ada didunia ini. Hakikat manusia di dunia ini ialah selalu berinteraksi antar sesama yang kemudian melahirkan sebuah kebudayaan dan diturunkan kepada generasi dari jaman kejaman.
b)      Masalah – masalah perubahan/pergeseran nilai kebudayaan. setiap masyarakat di masing-masing daerah mempunyai kebudayaan masing-masing yang berbeda-beda dan mereka merasa bangga dengan hal tersebut. Namun seiring kemajuan jaman, rasa bangga tersebut hilang perlahan-lahan.
c)      Masalah untuk mengetahui keteraturan – keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar sesama manusia agar tidak terjadi kesalah-pahaman dan perselisihan dalam kalangan penganut kebudayaan.
3.      Masalah kemanusiaan dalam kajian Ilmu Budaya Dasar adalah:
a)      Masalah yang melibatkan dirinya sendiri sebagai bagian dari kehidupan bersama didalam masyarakat. Karena itu dikembangkan sikap hormat dan bekerja sama dengan manusia lainnya
b)      Masalah yang biasa terjadi dalam kehidupan bersama manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang saling berinteraksi.
c)      Masalah mengenai akibat ndonesi dari perubahan dan pergeseran nilai kebudayaan yang sangat signifikan dalam kehidupan bermasyarakat.
d)     Masalah kebudayaan manusia yang patut untuk disikapi dan di perbaharui oleh semua manusia diseluruh dunia ini.
4.      Faktor perubahan kebudayaan di sebabkan oleh beberapa hal yaitu:
    1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dari kompsisi penduduk.
    2. Sebab-sebab perubahan lingkungan dan fisik  tempat mereka hidup,masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain,cenderung untuk berubah secara lebih cepat.
    3. Kontak dengan negara asing. Masuknya kebudayaan asing yang jauh lebih moderen membuat kebudayaan ndonesia yang telah diturunkan oleh nenek moyang terdahulu seakan terlupakan begitu saja yang pada akhirnya secara perlahan-lahan kebudayaan di ndonesia mengikuti kebudayaan asing tersebut.
5.   Masalah pokok kehidupan manusia ada lima yaitu:
  1. Hakikat hidup manusia. Hakikat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstrem, ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
  2. Hakikat karya manusia. Setiap kebudayaan hakikatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
  3. Hakikat waktu manusia. Hakikat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini dan masa yang akan dating.
  4. Hakikat alam manusia. Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengekspoitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan bahwa manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.
6.   Beberapa cara yang dapat dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk mencegah punahnya kebudayaan nasinal maupun daerah yaitu:
  1. Menerapkan berbagai sikap, nilai harga diri dan sifat kemanusiaan yang sangat bermanfaat untuk memperdalam dan memperluas persepsi, tanggapan wawasan dan penalaran sehingga mampu memperluas budi pekerti dan tanggap terhadap masalah-masalah budaya disekitarnya.
  2. Mengajarkan kembali pengetahuan kebudayaan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan umum tentang konsep–konsep kebudayaan yang dikembangkan untuk mengkaji masalah –masalah manusia dengan kebudayaannya.
  3. Mengembangkan kepribadian masyarakat dengan cara memperluas wawasan pemikirannya serta kemampuan kritikalnya terhadap masalah–masalah kebudayaan sehingga daya tanggap dan persepsi masyarakat mengenai lingkungan budaya manusia dapat menjadi lebih manusiawi.
  4. Mengawasi pencampuran dua kebudayaan atau lebih dengan unsur–unsur  kebudayaan yang tercampurkan masih Nampak agar tidak timbul benturan antar sesamanya.
  5. Menghilangkan perilaku manusia yang akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati–hati sehingga tidak membuat manusia mengabaikan hal yang manusiawi.
7.   Sebab–sebab terjadinya kekalutan mental masyarakat untuk berbudaya yaitu:
  1. Kepribadian yang lemah. Hal ini membuat masyarakat terlalu takut untuk ikut serta dalam pelestarian kebudayaannya.
  2. Terjadinya konflik sosial budaya. Keadaan konflik yang pernah terjadi sebelumnya membuat masyarakat trauma dengan hal-hal yang berkaitan dengan budaya ditambah lagi dengan kepribadian lemah yang pada hakikatnya perilaku ini dimiliki oleh kebanyakan masyarakat.
  3. Cara pematangan batin yang salah. Semakin majunya jaman, semakin maju pula pemikiran masyarakat. Namun demikian, kamajuan yang timbul hannya menata masa depan bukan memperbaharui hal-hal yang telah turun-temurun dilaksanakan oleh generasi sebelumnya.
Pengertian Ilmu Budaya Dasar

Ilmu budaya dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar dasar dan pengertian tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa InggrisThe Humanities. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (refined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.

Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan:
1.      Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2.      Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3.      Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4.    Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budayadaerah dan budaya nasional

Latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
1.     Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
2.     Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.

Tujuan Ilmu Budaya Dasar

1.  Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, scrta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
2.      Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri.
3.   Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati serta simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat.
4.      Mengembangkan daya kritis tcrhadap pcrsoalan kemanusiaan dan kebudayaan.
5.      Memiliki latarbelakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia.
6.      Menimbulkan minat untuk mendalaminya.
7.      Mendukung dan mcngcmbangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif.
8.      Tidak terjerumus kepada sifat kedaarahan dan pengkotakan disiplin ilmu.
9.    Menambahkan kemampuan mahasiswa untuk mcnanggapi masalah nilai-nilai budaya dalam masyarakat Indonesia dan dunia tanpa terpikat oleh disiplin mereka.
10. Mempunyai kesamaan bahan pembicaraan, tempat berpijak mengenai masalah kemanusiaan dan kebudayaan.
11.  Terjalin interaksi antara cendekiawan yang berbeda keahlian agar lebih positif dan komunikatif.
12.  Menjembatani para sarjana yang berbeda keahliannya dalam bertugas menghadapi masalah kemanusiaan dan budaya.
13. Memperlancar pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang yang ditangani oleh berbagai cendekiawan.
14.  Agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
15.  Agar mampu memenuhi tuntutan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dharma pendidikan.